Perkotaan dan Pedesaan
A. Masyarakat
Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
I. Masyarakat
Perkotaan
a. Pengertian Masyarakat .
Masyarakat menurut bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmaPv9DSbQM9bAdByzru4zECIh5XnHApMK45MU9GW14JnCBSSUo7FwpxDpILzVig78_7QxPbP8Hz9DsRNv4XppwKbzg767kZFU-0YW91fzZqO2LPG3WMVtaWkeIwu5bvlGn361pMwIs_GB/s1600/ifk7_pict3.jpg)
Masyarakat menurut bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmaPv9DSbQM9bAdByzru4zECIh5XnHApMK45MU9GW14JnCBSSUo7FwpxDpILzVig78_7QxPbP8Hz9DsRNv4XppwKbzg767kZFU-0YW91fzZqO2LPG3WMVtaWkeIwu5bvlGn361pMwIs_GB/s1600/ifk7_pict3.jpg)
b. Syarat-syarat
terbentuknya Masyarakat
> Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
> Merupakan satu kesatuan
> Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang
menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya
masing-masing terikat dengan kelompoknya
c. Pengertian Masyarakat Perkotaan .
1.Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. ..
2.Max Weber .
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
1.Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. ..
2.Max Weber .
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
d. Ciri-ciri
Masyarakat Kota
Berdasarkan psikologi
.
1. Netral Afektif .
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
1. Netral Afektif .
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
2. Orientasi Diri
.
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.
3. Universalisme .
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.
4.Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
5.Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.
3. Universalisme .
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.
4.Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
5.Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.
Ciri-ciri lainya dari masyarakat kota
1) Kehidupan
keagamaannya berkurang.
2) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya
sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
3) Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata .
4) Peluang mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5) Pembagian waktu yang sangat penting dan tepat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individual. .
6) Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
3) Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata .
4) Peluang mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5) Pembagian waktu yang sangat penting dan tepat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individual. .
6) Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
e. Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa
f. Hubungan
Kota dengan Desa
1. Urbanisasi dan
Urbanisme .
Hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
2. Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
2. Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
II. Aspek Positif dan Negatif
a. Aspek Positif dan Negatif
Perkotaan
A. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari
pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan
dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut .
Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat
perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam
sekelilingnya.
– Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
– Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
– Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
– Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
1) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya. .
2) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
3) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
4) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
– Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
– Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
– Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
– Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
1) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya. .
2) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
3) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
4) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
B. Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal dari
kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah
dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional
maupun nasional.
b. 5
unsur Lingkungan Perkotaan
Wisma
: unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan
kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
>dapat
mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan
kebutuhan penduduk untu masa mendatang
>memperbaiki
keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu
kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan
menyenangkan
1. Karya
: unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena
unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
2. Marga
: unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan
hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan
antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
3. Suka
: unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
4. Penyempurna
: unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara
tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan
kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
4. Fungsi external kota
Fungsi
eksternal kota:
1. Pusat
kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
2. Pusat
dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
3. Pusat
dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :
>
Produksi barang dan jasa
>
Terminal dan distribusi barang dan jasa.
3.
Masyarakat Pedesaan
a. Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan
sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal
suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCPUadaN-1mvfWZ5aHAy0C1xuKKD5fuL-gP9PgpOemMIE28lL0547l34wZaj4Ceyox9PwnEk311AukqWGwBAkTnNQouyl0DuoLrTOfLraUJHsu0s8JuV7ihzsDr57n3UKhxrzwKgvnkKsY/s1600/sepeda-desa.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCPUadaN-1mvfWZ5aHAy0C1xuKKD5fuL-gP9PgpOemMIE28lL0547l34wZaj4Ceyox9PwnEk311AukqWGwBAkTnNQouyl0DuoLrTOfLraUJHsu0s8JuV7ihzsDr57n3UKhxrzwKgvnkKsY/s1600/sepeda-desa.jpg)
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi
,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah),
dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis desa adalah pendudunya kurang dari 2.500
jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a) mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan
jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
b. Ciri-ciri
Desa
- perbandingan lahan dengan
manusia (man land ratio) cukup besar;
- lapangan kerja yang dominan
adalah sektor pertanian (agraris);
- hubungan antarwarga desa masih
sangat akrab;
- sifat-sifat masyarakatnya masih
memegang teguh tradisi yang berlaku.
·
Dalam
buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot
Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional
(Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :
c. Ciri-ciri
Masyarakat Pedesaan
·
a.
Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan
kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan
simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
·
b.
Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu
mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan
orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman
persamaan.
·
c.
Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu
saja.(lawannya Universalisme)
·
d.
Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan
yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
·
e.
Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan
antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut
(pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni
masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
d.
Macam-macam Pekerjaan Gotong Royong
- kerja bakti
- gotong-royong
memperbaiki jembatan atau jalan raya
e. Sifat dan hakikat masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan
mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan kepercayaan
masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan
tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah
masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
f. Unsur-unsur
Desa
1. Daerah,dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis ..
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.
ketiga unsur ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri
sendiri melainkan merupakan satu kesatuan.
g. Fungsi
Desa
fungsi desa adalah :
:
1. desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok. .
2. desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll
1. desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok. .
2. desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll
4. Perbedaan antara Masyarakat pedesaan dan Masyarakat
perkotaan
Berikut
ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan
budaya mereka yang bersifat umum.
1. Sederhana
2. Mudah
curiga
3. Menjunjung
tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4. Mempunyai
sifat kekeluargaan
5. Lugas
atau berbicara apa adanya
6. Tertutup
dalam hal keuangan mereka
7. Perasaan
tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8. Menghargai
orang lain
9. Demokratis
dan religius
10. Jika
berjanji, akan selalu diingat
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya
bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena
perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor
kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
B. Pertentangan
Sosial dan Integrasi Masyarakat
1. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan
dasar dari timbulnya tingkah laku dari individu. Individu bertingkah laku
karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini
bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupan individu itu sendiri.
Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka mereka akan merasa puas
dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun
bagi lingkungannya.
Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat merupakan
kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena itu, individu
mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek
pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan muncul
perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
a. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
b. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
c. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
d. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
e. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
f. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelomponya.
g. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan
diri.
h. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
2. Jelaskan Tentang
Diskriminasi dan Ethosentris
Diskriminasi merujuk
kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu,
di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh
individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai
dalam masyarakat manusia,
ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Seseorang diperlakukan secara tidak adil karenakarakteristik suku,antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik,
kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan
diskriminasi
Diskriminasi
langsung,
terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan
jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin,
ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama. Diskriminasi tidak langsung, terjadi
saat peraturan yang bersifat netral menjadi
diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Ethosentrisme yaitu suatu
kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya
sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai
tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.
Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau
menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap
etnosentrisme dalam
tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
3.
Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu
a)
terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian
yang terlibat dalam konflik
b)
unit-unit tersebut mempunyai
perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun
gagasan-gagasan
c)
terdapat interraksi diantar bagian-bagian
yang mempunyai perbedaan tersebut
Konflik
merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang
sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada seseorang,kelompok, dan masyarakat dan lingkungan diri. Adapun cara
pemecahan konflik tersebut :
a)
Elimination, pengunduran
diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik
b)
Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai
kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah
c)
Majority Rule,
artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting
d)
Minority Consent,
artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa
dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan
bersama
e)
Compromise,
artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan
mendapatkan jalan tengah
f)
Integration,
artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan
ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi
semua pihak
4. Golongan yang Berbeda dan Integrasi
Sosial
Masyarakat
Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri
dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan
nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan
oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan
pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan
tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa,
Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah
merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk.
Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk
tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka
Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang
dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
a)
Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang
dianggap sebagai miliknya
b)
Isu asli tidak asli, berkaitan dengan
perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan
(Tionghoa,arab)
c)
Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk
mempertajam perbedaan kesukuan
d)
Prasangka yang merupakan sikap permusuhan
terhadap seseorang anggota golongan tertentu
Integrasi Sosial adalah merupakan proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan.
Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik,
agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara
lain:
·
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
·
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
·
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak
berubah serta dijalankan secara konsisten
Integrasi Internasional merupakan
masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk
permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak
memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda,
sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan,
dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa
masalah integrasi internasional, antara lain:
a)
perbedaan ideologi
b)
kondisi masyarakat yang majemuk
c)
masalah teritorial daerah yang berjarak cukup
jauh
d)
pertumbuhan partai politik
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk
memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:
·
mempertebal keyakinan seluruh warga Negara
Indonesia terhadap Ideologi Nasional
·
membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis
dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan
transformasi
·
menggali kebudayaan daerah untuk menjadi
kebudayaan nasional
·
membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok
etnis baik pribumi atau keturunan asing
5.
Definisi Integrasi Sosial
Integrasi
Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi
perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat
terjadinya integrasi sosial antara lain:
·
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
·
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
·
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah
serta dijalankan secara konsisten
0 Response to "Perkotaan dan Pedesaan"
Posting Komentar