Azas-Azas Pengetahuan Lingkungan
Azas-Azas Pengetahuan Lingkungan
A.
Ekologi dan Ilmu
Lingkungan
Ekologi berasal
dari bahasa Yunani yaitu ‘’oikos’’ (rumah tangga) dan ‘’logos’’ (ilmu), secara
harfiah artinya ekologi adalah ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup yaitu
lingkungan hidupnya. Tempat lingkungan hidup tersebut mereka saling
berinteraksi dengan sesamanya dan dengan komponen-komponen yang tidak hidup
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Odum , 1971 Ekologi
merupakan kajian struktur dan fungsi alam, tentang struktur dan
interaksi antara sesama organisme dengan lingkunganya.
Ekologi di
dalamnya terdapat hubungan antara makhluk hidup dengan lingkunganya yang
disebut ekosistem bersifat obyekstif, artinya manusia dianggap sama dengan
makhluk hidup lainya, namun dalam ilmu lingkungan manusia dibedakan dengan
makhluk hidup lainya bersifat subyektif. Manusia mempunyai hak khusus dalam
lingkunganya tetapi memiliki tanggung jawab yang paling besar terhadap lingkunganya,
yang tidak mungkin diserahkan kepada makhluk hidup lain. Pentingnya kita
mempelajari lingkungan hidup adalah agar kita manusia mampu menempatkan diri
sesuai dengan porsinya didalam lingkungan yang harus selalu kita jaga. (Santoso, Budi. Gunadarma 1999)
Ekologi
sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
1. Bagaimana alam bekerja
2. Bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya
3. Apa yang diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4. Bagaimana mereka mencukupi materi dan energi
5. Bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lain
6. Bagaimana individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai
populasi
B. Azas-azas
Pengetahuan Lingkungan
Azas-azas Pengetahuan Lingkungan ini terdiri dari 14 azas yang satu
dengan lainya merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan, antara azas yang
satu dengan azas yang lainya. Azas-azas tersebut meliputi :
v ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme,
populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak
dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
v ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat
efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi
kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang
tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
v ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan
keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
v ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya
telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan
sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
v ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber
alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya
rangsang penggunaan.
v ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih
banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan
saingannya tersebut.
v ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas
lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
v ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh
keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam
lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
v ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding
dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa,
aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
v ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara
biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah
asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan
efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
v ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem
yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa
menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
v ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat
tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
v ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap
memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang
mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
v ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi
tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan
mempengaruhi populasi tersebut.
Sebagai manusia kita harus menjaga tanggung jawab kita untuk terus menjaga keseimbangan alam dan lingkungan yang kita tempati. Lingkungan hidup yang tetap terjaga juga akan sangat bermanfaat untuk kita manusia, harus kita manfaatkan sebaik mungkin, dan sebijaksana mungkin. (marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc)
Referensi :
- Santoso, Budi.1999, "Ilmu Lingkungan Industri", Universitas Gunadarma, Depok.
- marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc
Referensi :
- Santoso, Budi.1999, "Ilmu Lingkungan Industri", Universitas Gunadarma, Depok.
- marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc
Disusun Oleh :
Kelompok : 4
Kelas : 3ID10
Anggota : 1. Ageng Lestari 3. Herdyanto Lesmana
5. Heri Setiawan
2. Galih
Rizky H 4. Stephanus Leonardi
Mata Kuliah :
Pengetahuan Lingkungan
0 Response to "Azas-Azas Pengetahuan Lingkungan"
Posting Komentar