Manusia dengan Penderitaan 2
 Sunan Kalijaga


                Kisah ini saya kutip dari cerita ataupun jalan hidup dari seorang wali besar penyebar agama islam  di tanah jawa yang salah satunya adalah beliau dari ke Sembilan wali ternama yang telah tersohor ke pelosok nusantara  yang di sebut Wali Songo yangg kontribusi dalam penyebaran agama islam sudah tidak di ragukan lagi sangat berpengaruh terutama pada masa kerajaan majapahit.
     Beliau adalah sunan Kalijaga seorang anak dari adipati kerajaan majapahit yang sangat ingin mengenal agama islam ,dan sejak kecil sudah belajar ilmu agama di lingkungan padepokanya.tak hanya itu beliau juga di ajarkan ilmu bela diri di lingkungan padepokan,karena itulah beliau mempunyai banyak kemampuan yang pada saat itu tidak di miliki oleh anak-anak se-umuranya.
     Lambat laun seiring perkembangan zaman, dan usia beliau beranjak dewasa ,beliau begitu prihatin melihat rakyat-rakyatnya yang kelaparan  hidup di bawah garis kemiskinan dan pajak yang tinggi,sedangkan para adipati-adipati dan bangsawan-bangsawan hidup dalam bergelimang harta ,beliau berencana melakukan perampasan dengan topeng kepada para bangsawan-bangsawan dan harta hasil rampasanya di bagikan kepada rakyatnya yang kemiskinan.
     Namun,melihat aksi beliau ada sekelompok rampok yang mengikuti beliau dengan merampok menggunakan topeng yang sama, ketika sekawanan perampok tersebut hendak merampok dan berbuat tidak senonoh kepada seorang wanita lantas beliau menolong ,namun perampok tersebut kabur. Ketika teriakan warga datang bergerombol beliau tertangkap tangan di anggap sebagai perampok sungguhan.Atas peristiwa tersebut keluarganya mengusirnya terutama ibunya yang mengusirnya dan berkata   “ jangan kembali sebelum engkau  sanggup menggetar padepokan ini dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an mu “
     Karena itulah beliau pergi ke suatu bukit dan melihat orang tua berjubah putih berjalan dan melihat tongkatnya ada bongkahan emas beliau ingin merampasnya, namun ketika beliau merampasnya atas ketulusan hati orang tua tersebut beliau terketuk hatinya melihat kesaktianya yang terjadi atas izin Allah. Beliaupun ingin menjadi muridnya namun beliau di perintahkan menunggu dan berdiam diri di pinggiran sungai hingga orang tua tersebut kembali dari demak, yang di ketahui beliau adalah sunan boning.
     Namun setelah sebulan lebih lamanya sunan bonang baru teringat bahwasanya telah memerintahkan seseorang menunggunya di tepi sungi maka beliau dengan segera pergi ke tempat  semula bertemu dan mendapatkan seseorang di kelilingi akar-akar pohon,ilalang dandi genangi air sungai dalam ke adaan khusu’ berta’aruf. Sunan bonang terpukau melihat ikhtiar usaha dari anak muda tersebut maka dari itulah beliau mengangkatnya menjadi muridnya dan membeikan nama Kalijaga (penjaga kali) .
Beliaupun menjadi wali yang taat menyebarkan islam melalui kesenian tradisional wayang dan pertunjukan gamelan serta nyanyian nyanyian mengingat kekuasaan Allah.

     Pada suatu malam beliau tersadar akan perkataan ibunya dan kemudian beliau di perintahkan untuk membaca Al-qur’an selama 7 hari tanpa batal maka dengan kekusaan Allah padepokan orang tuanya bergetar hingga membangunkan seisinya maka ibunya pun mengenali suara anaknya dan menangis gemetar ketika anaknya datang meminta maaf beliaupun memaafkanya dan ikut serta mendukung sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam di pulau jawa.                                       

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to " "

Posting Komentar